Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Bentuk Umun SPLDV

A.          Bentuk Umum SPLDV Dua buah persamaan linear dengan dua variabel (PLDV) yang memiliki penyelesaian disebut Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Bentuk Umum yaitu :     ax + by = c  ..............(persamaan 1)     px + qy = r   ..............(persamaan 2) Contoh :     3x + 5y = 7     2x – 3y = 11 SPLDV di atas memiliki himpunan penyelesaian {(x, y)} = {(4, -1)}.

Termokimia

1. Rumus Kalorimeter Q = m. c.∆T = C. .∆T Rumus ini sering dipakai apabila kita ingin mencari energi panas yang dihasilkan dari pencampuran dua buah larutan atau untuk mencari energi panas yang terlibat dalam reaksi yang dilakukan dengan menggunakan calorimeter. Contoh soal seperti ini misalnya larutan NaOH dicampur dengan larutan H2SO4 dan kemudian kita disuruh mencari panas netralisasi, atau suatu zat dibakar dalam calorimeter kemudian panas yang dihasilkan ditransfer dalam air didalam calorimeter dan kita disuruh mencari panas pembakaran zat tersebut. Oh ya jika diketahui kalor jenis ( c ) zat maka gunakan rumus Q=mc? T tapi kalau yang diketahui kapasitas panasnya ( C ) maka gunakan rumus Q=C? T

Kesetimbangan Kimia

KESETIMBANGAN KIMIA Pengertian Kesetimbangan Pada reaksi yang berlangsung bolak balik, ada saat dimana laju terbentuknya produk sama dengan laju terurainya kembali produk menjadi reaktan. Pada keadaan ini, biasanya tidak terlihat lagi ada perubahan. Keadaan reaksi dengan laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi baliknya (ke kiri) dinamakan keadaan setimbang. Reaksi yang berada dalam keadaan setimbang disebut Sistem Kesetimbangan. Perhatikan reaksi berikut.

Pengertian Laju Reaksi

Gambar
A.  Pengertian Laju Reaksi Laju reaksi  adalah laju penurunan reaktan (pereaksi) atau laju bertambahnya produk (hasil reaksi). Laju reaksi ini juga menggambarkan cepat lambatnya suatu reaksi kimia, sedangkan reaksi kimia merupakan proses mengubah suatu zat (pereaksi) menjadi zat baru yang disebut sebagai produk. Reaksi kimia digambarkan seperti pada bagan berikut.

Rumus Empiris dan Rumus Molekul

Gambar
Rumus kimia dibagi dua,  yaitu  Rumus Empiris dan Rumus Molekul . Rumus Empiris adalah  rumus kimia yang menggambarkan perbandingan mol terkecil dari atom-atom penyusun senyawa . Salah satu cara menentukan rumus empiris dan rumus molekul dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. Persen massa → mol setiap unsur → perbandingan mol dari unsur-unsur → rumus empiris →(data Mr) rumus molekul. Rumus molekul adalah rumus sebenarnya dari suatu senyawa . Rumus molekul dapat ditentukan jika massa molekul relatif diketahui. Contoh soal berikut ini merupakan salah satu cara menentukan rumus empiris dan rumus molekul.

Pereaksi Pembatas

Sesuai namanya, pereaksi pembatas adalah zat (pereaksi) yang membatasi jumlah produk yang dihasilkan pada suatu reaksi.  Dikatakan membatasi jumlah produk yang dihasilkan karena zat tersebut telah habis terlebih dahulu selagi zat yang lain masih ada, padahal keberadaannya sangat diperlukan untuk reaksi selanjutnya (menghasilkan produk).   Jadi, pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis terlebih dahulu (pertama kali). Pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara membagi jumlah mol setiap pereaksi masing-masing dengan koefisien reaksinya (= kuosien reaksi, Q).  Tentu saja dari reaksi yang sudah setara.  Pereaksi dengan kuosien reaksi terkecil merupakan pereaksi pembatas. Dengan demikian kalau tersedia beberapa zat pereaksi dengan jumlahnya masing-masing, kita dapat meramalkan zat pereaksi apa yang nantinya habis terlebih dahulu atau zat apa yang tersisa.

7 Aturan Wajib Bilangan Oksidasi (Biloks)

7 Aturan Bilangan Oksidasi : Biloks H dalam senyawa = +1 Biloks O dalam senyawa = -2 Biloks gol IA dalam senyawa = +1 Biloks gol IIA dalam senyawa = +2 Biloks unsur/atom bebas = 0 Jumlah biloks atom dalam senyawa = 0 Jumlah biloks ion = muatannya

Daftar Kation dan Anion ion Monoatom dan Poliatom Lengkap

Beberapa Kation Monoatom Umum Golongan Unsur Nama Ion Simbol Ion IA Litium Kation Litium Li + Natrium Kation Natrium Na + Kalium Kation Kalium K + IIA Berilium Kation Berilium Be 2+ Magnesium Kation Magnesium Mg 2+ Kalsium Kation Kalsium Ca 2+ Stronsium Kation Stronsium Sr 2+ Barium Kation Barium Ba 2+ IB Perak Kation Perak Ag + IIB Seng Kation Seng Zn 2+ IIIA Aluminium Kation Aluminium Al 3+

Hukum Dasar Kimia

A. Hukum kekekalan massa (Hukum Lavoiser) Massa zat sebelum reaksi = sesudah reaksi. Contoh : Hidrogen     +     Oksigen        >     Hidrogen Oksida  4 gram               32 gram                 36 gram